AL-FARABI
Nama lengkapnya Abu Nasr Muhammad al-Farabi, lahir di Wasij, Farab tahun 870 M, meninggal tahun 950 M. di Aleppo. Al-Farabi terkenal melalui filsafat emanasinya. Filsafat ini ingin menjelaskan yang banyak bisa timbul dari yang satu. Ia mengatakan bahwa Tuhan bersifat Maha Satu, tidak berubah, jauh dari materi, jauh dari arti banyak, Maha sempurna dan tidak butuh apapun.Kalau demikian sifat hakikat Tuhan, bagaimana terjadinya alam materi yang banyak ini dari yang satu? Jawabannya dengan cara emanasi. Menurut Al-Farabi, Tuhan Maha Berpikir, berpikir tentang diri-Nya, dari pemikiran ini timbul suatu maujud lain. Tuhan merupakan wujud pertama dan dengan pemikiran itu timbul wujud kedua yang juga mempunyai substansi. Ia disebut sebagai akal pertama yang tak bersifat materi. Wujud kedua ini berpikir tentang wujud pertama dan dari pemiran ini timbullah wujud ketiga dan akal kedua. Disamping wujud kedua berikir tentang wujud pertama, juga berpikir tentang dirinya dan pemikiran ini timbul Langit pertama.
Skema Emanasi Al-Farabi : AKAL MURNI AKAL PERTAMA (AL-AQLUL-AWWAL) AKAL KEDUA (AL-AQLUTS-TSANI) Timbul langit paling luar dan jiwanya(Al-Falakul-aqsha) Mulailah sifat kejamakan daripada makhluk AKAL KETIGA (AL-AQLUTS-TSANI) Timbul bintang-bintang tetap dan jiwanya (Kuratul Kawa kibits-Tsabitah) AKAL KEEMPAT (AL-AQLUR-RABI) Timbul planet Saturnus dan jiwanya (Al Zuhal) AKAL KELIMA (AL-AQLUL-KHOSMIS) Timbul planet Yupiter dan jiwanya (Al Mustari) AKAL KEENAM (AL-AQLUS-SADIS) Timbul planet Mars dan jiwanya (Mirrih) AKAL KETUJUH (AL-AQLUS-SABI’) Timbul planet Matahari dan jiwanya AKAL KEDELAPAN (AL-AQLUTS-TSAMIN) Timbul planet Venus dan jiwanya (Az-Zuhrah) AKAL KESEMBILAN (AL-AQLUT-TASI) Timbul planet Merkurius dan jiwanya (Utharid) AKAL KESEPULUH (AL-AQLUL-ASYAR) Timbul planet Bulan dan jiwanya (Qamar) Pada pemikiran Wujud XI/Akal Kesepuluh, berhentlah terjadinya atau timbulnya akal-akal. Tetapi dari Akal Kesepuluh muncullah bumi serta roh-roh dan materi pertama yang menjadi dasar dari keempat unsur; api, air, tanah dan udara. Sementara itu, Al-Farabi juga berbicara tentang jiwa manusia. Menurutnya jiwa manusia, sebagaimana halnya dengan materi asal yang memancar dari akal kesepuluh, mempunyai daya-daya:
1. al-Muharrikah (gerak): makan, memelihara, berkembang. 2. al-Mudrikah (mengetahui): sensasi, imaginasi. 3. an-Nathiqah (berpikir) : akal praktis, akal teoritis. An-Nathiqah terdiri dari tiga tingkat: 1. al-aql al-hayulani (akal potensial) 2. al-aql bi al-fi’il (akal aktual) 3. al-aql al-mustafad (akal mustafad) Demikianlah makalah saya tentang Al-Farabi. Semoga kita bisa mendapat manfaat dari pemikiran-pemikirannya. Terima kasih.
1. al-Muharrikah (gerak): makan, memelihara, berkembang. 2. al-Mudrikah (mengetahui): sensasi, imaginasi. 3. an-Nathiqah (berpikir) : akal praktis, akal teoritis. An-Nathiqah terdiri dari tiga tingkat: 1. al-aql al-hayulani (akal potensial) 2. al-aql bi al-fi’il (akal aktual) 3. al-aql al-mustafad (akal mustafad) Demikianlah makalah saya tentang Al-Farabi. Semoga kita bisa mendapat manfaat dari pemikiran-pemikirannya. Terima kasih.
GOOGLE search
Custom Search