Hari Pariwisata Dunia yang ditetapkan oleh World Tourism Organization (UNWTO) dan diperingati setiap tanggal 27 September dimaksudkan untuk mendorong kesadaran masyarakat internasional akan pentingnya pariwisata sebagai bagian dari pembangunan ekonomi, sosial, dan budaya yang berkelanjutan.
Sejalan dengan tema Hari Pariwisata Dunia 2014 "Tourism and Community Development" maka event-event budaya yang ditampilkan di Yogjakarta melibatkan seluruh potensi masyarakat dan komunitas yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
Minggu sore (28/9/2014) kawasan Malioboro Yogyakarta mendadak penuh warna oleh lautan manusia yang memadati dan berkerumun di sepanjang jalan sampai titik Nol Kilometer. Sore itu masyarakat Yogyakarta dan pengunjung Malioboro termasuk para wisatawan tumpah ruah merayakan Hari Pariwisata Dunia yang jatuh pada 27 September. Yogyakarta sebagai salah satu kota pariwisata utama di Indonesia yang namanya sudah mendunia memiliki cara yang khusus untuk memperingatinya.
Karnaval dimulai dari jalan Abubakar Ali melewati sepanjang jalan Malioboro dengan penampilan penari Dhidik Nini Thowok yang menjadi magnet tersendiri, diikuti jaringan bergodo Niti Manggolo dilanjutkan kereta berkuda Ndalem Yudhoningratan yang dianiki dimas Diajeng terpilih 2014,
Dikelompok II ada andong hias dari Inna Garuda Hotel dan beberapa andong hias dan becak dari beberapa hotel dan instansi pemerintahan dan komunitas sepeda.

GOOGLE search

Custom Search
Tidak ada komentar:
Posting Komentar