Pesinetron Renita Sukardi meninggal pada hari Senin (11/4) sekitar pukul 08.19 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Salemba, Jakarta Pusat.
Ia meninggal akibat sakit kanker payudara
yang mulai dialaminya sejak tahun 2014. Artis 'Tukang Ojek Pengkolan' ini
sempat menjalani terapi, namun pada tahun 2016 kanker mulai menyebar tidak
hanya di payudara tetapi juga menyerang tulang dan paru-paru. Artis yang kerap
disapa Iren itu meninggal di usia 37 tahun. Dia dikarunia anak laki-laki
bernama Al-Mufthi yang akrab dipanggil Al. Ada hal yang mengharukan sebelum
Iren meninggal. Ia sempat menuliskan pesan yang mengharukan untuk anaknya
melalui instagram. Renita mengunggah foto kebersamaannya bersama Al yang
terlihat saling bertatapan dan melempar senyum. Keterangan foto instagram
tersebut cukup mengharukan
"Kangen melukin kamu nak. Kangen bobo
sambil rangkulan sama kamu nak. Kangen hang out berdua kamu nak. Kangen
ngurusin kamu. Kangen nganterin kamu ke sekolah,".
Momen mengharukan lainnya adalah keinginan
Iren untuk menunaikan sholat beberapa jam sebelum wafat. Andi Hilmi Salahudin
yang merupakan suami iren menuturkan bahwa Iren ingin mendirikan sholat tapi
belum kesampaian. Sebelum suami iren mengganti Gips yang terkena air seni Iren
agar dapat mendirikan sholat, Iren sudah terlebih dahulu kolaps.
Maut bisa datang kapan
saja. Kisah pesinetron Renita Sukardi tersebut mudah-mudahan bisa menjadi bahan
renungan bagi kita semua. Dua hal yang menginspirasi kita yaitu meskipun ia
sedang dalam keadaan sakit, namun ia tetap ingat kepada sang pencipta, Allah SWT
dan juga ingat kepada orang-orang yang disayanginya, terutama anak
laki-lakinya. Mudah-mudahan khusnul khotimah ya. Mudah-mudahan
segala amal ibadah Iren diterima oleh Allah SWT, Diampuni segala dosa dan
kesalahannya serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran dan ketabahan.
Aamiin yaa Rabbal'alamiin.
Pesan moral yang dapat
kita petik dari kejadian ini, Jaga kesehatan kita. Kesehatan merupakan harta
yang sangat berharga. Kedua, ingat dan kuatkan iman kita kepada Allah, apapun
yang terjadi. Hidup hanyalah ujian, kita hidup hanya sementara, jalani dengan
sebaik-baiknya sampai akhir hayat menjemput. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un.
Selamat jalan Iren, mudah-mudahan dilapangkan kuburnya. Aamiin