Sosiolog di Indonesia mengadopsi ilmu positif dari Auguste Comte yakni sosiologi di Indonesia memusatkan perhatian pada gejala-gejala yang konkret, tanpa ada halangan dari pertimbangan-pertimbangan lainnya. Jadi penilaian terhadap sosiologipun dengan jalan mengukur isinya yang positif, serta sejauh mana sosiologi dapat mengungkapkan kebenaran yang positif.
Menurut soekanto (1982: 19) Sosiolog di Indonesia tidak menetapkan ke arah mana sesuatu seharusnya berkembang dalam arti memberikan petunjuk-petunjuk yang menyangkut kebijaksanaan masyarakat dari proses kehidupan bersama tersebut. Hal ini bukan berarti bahwa pandangan – pandangan sosiologi tidak akan berguna bagi kebijaksanaan-kebijaksanaan masyarakat dan politik, tetapi pandangan-pandangan sosiologis tak dapat menilai apa yang buruk dan apa yang baik, apa yang benar dan apa yang salah serta segala sesuatu yang bersangkut paut dengan nilai-nilai kemanusiaan. Sosiologi dapat menetapkan bahwa mnasyarakat pada suatu waktu dan tempat memiliki nilai-nilai yang tertentu, tetapi selanjutnya tak dapat ditentukan bagaimana nilai-nilai tersebut seharusnya.