Aku sadari bahwa aku hidup dalam Determinasi dan Indeterminasi. Keduanya bersama-sama ku alami dalam berlangsungnya sejarah hidupku ini bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Di satu sisi, Determinasi (ditentukan) dalam arti bahwa aku telah dilahirkan di dalam dunia ini dengan wujud (bentuk dan rupa) dan takdir-takdir lainnya yang sepenuhnya ditentunkan oleh Tuhan. Aku awalnya juga tidak tahu kapan dan dimana aku akan dilahirkan. Setelah aku mampu berfikir, baru aku sadari bahwa aku telah berada di sini. Aku telah menemukan diri aku berada di dunia ini dan dibebani tugas untuk mengetahui apa dan siapa diriku yang sebenarnya. Dan pada detik pertama aku menemukan diri, aku harus memulai suatu perjalanan yang penuh dengan pilihan-pilihan (indeterminasi). Apabila aku bepergian, begitu pula apabila aku melakukan sesuatu pekerjaan atau aktivitas tertentu, melakukan pilihan ini dan itu, menyenangi dan menolak apa saja, aku sebenarnya pada saat itu sedang dalam proses memberikan ketetapan kepada diriku dalam batas-batas yang bisa aku capai dan aku lakukan.
Disinilah aku sekarang berada, di suatu tempat di alam nyata dunia ini, aku “ada” dan oleh karena itu sekaligus aku bertanggungjawab terhadap segala pemikiranku, tingkah lakuku dan perbuatanku sebagai manusia. Aku menyadari arti pilihan dan menyadari kebutuhanku diantara alternatif-alternatif, mana yang harus aku dahulukan dan mana yang kemudian dalam cara berfikir dan cara bertindak. Masa lalu, masa kini, dan masa depan adalah sesuatu proses yang berkesinambungan. Aku percaya bahwa setiap tindakan pasti ada akibatnya. Oleh karena itu setiap detik, setiap hembusan nafas yang aku lakukan saat ini, akan sangat berpengaruh terhadap apa yang akan terjadi padaku pada masa yang akan datang. Begitu pula masa laluku, juga sangat berpengaruh terhadap kehidupanku saat ini. Oleh karenanya, segala kesempatan dan pilihan-pilihan yang terbuka dihadapanku harus dapat aku jalani dengan sebaik-baiknya.
Meskipun di satu sisi aku hidup dalam determinasi, tapi aku tidak pernah menyesali semua itu. Semua aku terima dengan rasa syukur karena aku Yakin bahwa semua ketetapan itu adalah yang terbaik yang Tuhan berikan bagi aku. Toh, di sisi lain masih terbuka kesempatan bagi aku untuk memilih dan menentukan arah mana yang akan aku tempuh dalam perjalanan sejarah hidupku selanjutnya.
Aku bebas memilih secara otonom tanpa pengaruh atau tekanan dari siapa pun. aku bertindak menentukan diri aku sendiri, bertindak demi diri aku sendiri, dan juga sebagai penyebab bagaimana diriku sendiri kedepannya. Akan tetapi aku juga menyadari bahwa aku hidup dalam komunitas-komunitas sosial dengan segala aturan didalamnya. Apakah aku menaati atau menolak aturan-aturan yang ditetapkan bersama itu, Aku bebas untuk memilihnya. Dan apapun akhirnya pilihanku itu, aku harus bertanggungjawab terhadapnya. Maka di sini kebebasan aku pun akhirnya juga terbatas pada kebebasan orang lain. Aku juga sadar bahwa ada orang lain pula yang mempunyai sifat-sifat seperti aku, mereka juga hadir sebagai pribadi yang sama derajat dan kedudukannya dengan aku yaitu sama-sama sebagai manusia. Aku tak mampu sepenuhnya hidup sendiri, kehadiran manusia lain sangat aku butuhkan demi kelangsungan hidupku. Hidup harus dijalankan secara harmoni.
Aku tidak pernah tahu kapan selesainya partisipasiku dalam sejarah alam semesta ini. Maka di sini aku menemukan Tuhan sebagai jawaban dan penentu keberlangsungan sejarah hidupku. Aku hanya berhak mengusahakan dan merencanakan sejarah hidup aku, sementara ketentuan akhir tetap ada di tangan Tuhan. Akan tetapi, apapun itu, sejarah hidupku akan tetap aku usahakan meskipun terkadang hasilnya tidak sesuai dengan harapan aku. Apapun hasilnya, Life must go on... Yang penting, aku sudah melakukan segalanya yang terbaik, dan selanjutnya aku yakin Tuhan akan memberikan aku yang terbaik. Selanjutnya adalah berusaha untuk menjalani hidup dengan sempurna sebagai makhluk Tuhan yang diciptakan paling sempurna diantara makhluk-makluk lainnya. Yang pasti, aku bersyukur karena aku telah menjadi bagian kecil dari sesuatu yang indah, yaitu bagian dari proses sejarah kehidupan.