Minggu, 08 Maret 2015

Kebaikan yang tetap hidup meskipun kita mati

Ada sebuah hadist yang sangat populer, yaitu: 

إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث, صدقة جارية وعلم ينتفع به وولد صالح يدعو له

"Jika Anak Adam meninggal maka terputus 'amalnya kecuali dari 3 (perkara): Shodaqoh jariyah,' ilmu yang bermanfaat, dan anak Sholeh yang berdo'a baginya"
beberapa bentuk-bentuk sedekah jariyah yang ada
dalam nash-nashnya: 
1. Memberi air minum dan penggalian sumur-sumur. Berdasarkan sabda beliau: 
«أفضل الصدقة سقي الماء» 
"Sebaik-baik sedekah adalah memberi air minum." (HR. Muslim). 
2. Memberi makan. Sesunggunya Nabi ketika ditanya bagaimana islam yang baik itu. Beliau menjawab: 
«تطعم الطعام وتقرأ السلام على من عرفت ومن لم تعرف» 
"Engkau beri makan dan mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal maupun yang tidak kamu kenal." (Ada dalam Ash-Shahihain). 
3. Membangun masjid. berdasarkan sabda beliau: 
«من بنى مسجدا يبتغي به وجه الله, بنى الله له بيتا في الجنة» 
"Barangsiapa yang membangun masjid demi mencari wajah Allah, niscaya Allah bangunkan rumah baginya di surga" (Ada dalam Ash-Shahihain). 
Dari Jabir bahwa Rasulullah bersabda: 
«من حفر ماء, لم يشرب منه كبد حرى, من جن, ولا إنس, ولا طائر, إلا آجره الله يوم القيامة, ومن بنى مسجدا كمفحص قطاة, أو أصغر, بنى الله له بيتا في الجنة» 
"Barangsiapa yang menggali sumur, (kemudian) tidaklah setiap yang memiliki ruh, baik dari kalangan manusia, jin, dan burung yang minum dari sumur tersebut, melainkan Allah (pasti) akan membalasnya kelak di hari Kiamat." Dan barangsiapa yang membangun masjid karena Allah (semata), sekalipun (hanya) sebesar lubang bertelur burung tekukur, niscaya Allah bangunkan rumah baginya di surga "(Ada dalam Ash-Shahihain). 
4. Berinfak dalam menyebarkan ilmu, dan membagikan mushhaf al-Qur`an, serta mengembangkan tempat-tempat singgah bagi para musafir yang membutuhkan pertolongan. Dan yang setara seperti anak yatim, para janda, dsb. Dari Abu Hurairah Berkata, Beliu bersabda: 
«إن مما يلحق المؤمن من عمله وحسناته بعد موته علما علمه ونشره وولدا صالحا تركه ومصحفا ورثه أو مسجدا بناه أو بيتا لابن السبيل بناه أو نهرا أجراه أو صدقة أخرجها من ماله في صحته وحياته يلحقه من بعد موته» 
"Sesungguhnya termasuk praktek dan kebaikan orang mukmin yng masih mengalir pasca kematiannya adalah ilmu yang diajarkan dan disebarkannya, atau anak shalih yang ditinggalkannya, atau mushhaf al-Qur`an yang diwariskannya, atau masjid yang dibangunnya, atau rumah singgah bagi para musafir yang dibangunnya, atau sungai yang berulir, atau sedekah yang dkeluarkan dari hartanya saat sehatnya dan di masa hidupnya, (semua itu) masih mengalir kepadanya pasca kematiannya. "(HR. Ibnu Majah; Shahih at-Targhib). 
Sekedar untuk diketahui oleh saudaraku, bahwa sedekah di waktu-waktu tertentu lebih utama daripada di masa yang lainnya, seperti sedekah di bulan Ramadhan. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abbas:  
«كان رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه جبريل وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيدارسه القرآن فلرسول الله صلى الله عليه وسلم أجود بالخير من الريح المرسلة» 
"Nabi adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan, saat beliau ditemui Jibril untuk membacakan kepadanya Al Qur`an. Jibril menemui setiap malam pada bulan Ramadhan, lalu membacakan kepadanya Al Qur`an. Rasulullah Shallallahu` Alahi Wa Sallam ketika ditemui Jibril lebih dermawan dalam kebaikan dari angin yang berhembus. "(Ada dalam Ash-Shahihain). 
Demikian pula sedekah di sepuluh hari pertama dari bulan Dzulhijjah, karena sesungguhnya Nabi bersabda: 
«ما من أيام العمل الصالح فيها أحب إلى الله من هذه الأيام يعني أيام العشر قالوا يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله قال ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك بشيء» 
"Tidak ada hari-hari dimana amal shalih di dalamnya lebih disukai oleh Allah dari hari-hari sekarang yaitu sepuluh hari pertama (di bulan Dzulhjjah)." Sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah meskipun jihad fi sabilillah?" Jawab Nabi, "Meskipun jihad fi sabilillah, kecuali jika seseorang yang keluar (jihad) dengan (mengorbankan) jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan apa pun." (HR. Al-Bukhari). 
Anda telah mengetahui bahwa sedekah merupakan praktek paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah. 
Juga diantara waktu-waktu utama, yaitu pada hari dimana manusia dalam kondisi kesulitan dan sangat membutuhkan serta kefakiran yang nyata, sebagaimana firman-Nya Subhnahu wa Ta'ala: 
فلا اقتحم العقبة) 11 (وما أدراك ما العقبة) 12 (فك رقبة) 13 (أو إطعام في يوم ذي مسغبة) 14 (سورة البلد 
011. Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sulit ?. 012. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sulit itu? 013. (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan, 014. atau memberi makan pada hari kelaparan. (QS.90: 11-14) 
Maka termasuk bagian dari nikmat Allah 'Azza wa Jalla atas seorang hamba adalah dikaruniakan harta baginya. Dan termasuk kesempurnaan suatu kenikmatan padanya, ketika hal itu membantunya dalam menjalankan ketaatan kepada Allah. " 
«نعم المال الصالح للمرء الصالح» 
"Sebaik-baik harta yang shalih (baik) yang berada pada seorang yang shalih (pula)" (HR. Al-Bukhari). 
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas nabi kita Muhammad, juga kepada keluarga dan para sahabatnya.
Lalu bagaimana bila kita tidak memiliki harta banyak untuk diwakafkan? Tidak perlu berputus asa, Islam tidak pernah memberatkan umat-Nya dalam beramal. Sebagai remaja dan kaum muda muslim pun kita masih dapat memberikan harta kita di jalan Allah SWT dengan cara sebagai berikut: 

1. Kontribusi pembangunan mesjid. Walau tidak mewakafkan tanah atau membangun mesjid, namun dengan memberi sumbangan secara ikhlas, kita turut berpartisipasi dalam pembangunan mesjid. Insya Allah selama mesjid tersebut digunakan, kita akan memperoleh pahalanya. 

2. Tanamlah tanaman yang bisa dimakan di sekitar sekolah, rumah, atau kantor. Selama ada orang yang memakannya maka akan mengalir pahalanya untuk kita. Bahkan bila yang memakannya seekor binatang, burung misalnya. 

3. Mengajarkan ilmu yang berguna. Sebarkanlah ilmu yang kita miliki untuk memberi manfaat kepada orang lain. Pintar pelajaran Kimia? Coba ajari teman sekelas yang kurang mengerti, selama ilmu tersebut digunakan maka amalan kita akan terus mengalir. 

4. Berikan Al-Quran pada seseorang atau mesjid, maka setiap Al-Quran tersebut dibaca akan membawa kebaikan pada kita. 

5. Ajarkan seseorang (mungkin keponakan atau sepupu yang masih kecil) sebuah doa, setiap doanya dibaca, maka kita pun akan mendapat kebaikan. 

6. Sumbangkan buku yang bermanfaat untuk sekolah atau kantor, maka setiap ilmu yang diamalkan dari buku tersebut menjadi pahala untuk kita. 

7. Ada kerja bakti di sekitar rumah? Coba alirkan air bersih yang akan bermanfaat untuk semua orang. 

8. Bagi yang sudah punya anak, didiklah anak menjadi anak shaleh yang selalu mendoakan dan beristigfar. Bagi yang belum, coba didik adik atau keponakan yang masih kecil agar tumbuh menjadi anak yang shaleh dan berilmu. 

9. Ingin yang lebih mudah? Sebarkan ilmu ini kepada sesama. Bukankah Nabi Muhammad SAW bersabda: 

"Sampaikanlah pesanku walau hanya satu ayat".


Google search

Custom Search