Sabtu, 16 Oktober 2010

Apa Itu Filsafat Teknologi

-->
Paling tidak ada dua sudut pandang untuk membahas filsafat teknologi, yaitu berdasarkan sejarahnya dan pilihan-pilihan masa kini. Di mulai dari pencerahan di Eropa yang menyebabkan ilmu dan teknologi menjadi kepercayaan baru yang “berguna”. Sebagaimana ilmu, teknologi juga merupakan cara berfikir rasional yang didasarkan pada pengamatan empiris dan pengetahuan tentang kausalitas alami. Tetapi teknologi tidak peduli dengan kebenaran melainkan dengan kegunaan. Tetapi kemudian muncul pertanyaan terkait nilai dan kelangsungan hidup secara keseluruhan. Maka, filsafat teknologi menjadi penting agar kita dapat memahami diri kita ditemgah-tengah teknologi dan pengetahuan teknik yang dengan sendirinya tidak dapat membantu kita. Filsafat teknologi bermanfaat untuk menyadarkan masyarakat dan mengajarkan kita untuk merenungkan apa yang kita anggap sudah seharusnya, khususnya rasional modernitas.
Menurut sejarah,  filsafat teknologi dimulai dari Yunani dan menjadi dasar bagi semua filsafat Barat. Kata techne dalam bahasa Yunani sepadan dengan kata “poiesis”, yaitu aktifitas praktis dalam membuat sesuatu yang juga mencakup tujuan dan arti sesuatu itu.  Techne adalah kata asli bagi kata-kata modern untuk teknik dan teknologi dalam setiap bahasa Barat, meski banyak arti yang berbeda. Dalam kata modern, teknologi menjadi sebuah istrumen yang bebas nilai yang melayani tujuan subjektif dalam memilih apa yang kita inginkan. Teknologi netral. Dunia dipahami secara mekanistik bukan teologis. Hal ini yang perlu dikontrol.  Asumsi yang berkembang adalah, teknologi memuat nilai sebagaimana yang diartikan bangsa Yunani, teknologi netral seperti pada zaman pencerahan, teknologi otonom, dan teknologi yang terkontrol oleh manusia. Berkaitan dengan hal tersebut, ada empat aliran, yaitu determinisme beranggapan bahwa teknologi otonom dan netral, substantivisme beranggapan teknologi otonom dan mengandung nilai, yaitu terkait “good life” (hidup yang layak), instrumentalis menyatakan teknologi dapat dikontrol manusia dan netral.sedangkan bagi teori kritis, teknologi mengandung nilai dan dapat dikontrol manusia. Teknologi tidak hanya terbatas pada satu pandangan hidup melainkan banyak kemungkinan cara pandang hidup. Teknologi tak sekedar alat, tetapi batasan kerja atas cara pandang yang membuka kemungkinan berfikir tentang pilihan dan memasukannya ke dalam kontrol yang lebih demokratik.

Google search

Custom Search