Hobbes dilahirkan pada tahun 1588 di Inggris. Ia adalah seorang anak pendeta. Ketika berumur 22 tahun ia mulai memberikan
pendidikan pada seorang bangsawan. Pekerjaan ini
membuatnya merantau ke beberapa negeri di Eropa Barat. Dalam masa ini pula ia
berkenalan dengan tokoh-tokoh ilmu pasti dan alam. Ia pernah mengalami masa
genting di Inggris yang digelimangi oleh perang saudara, kecemasan dan
ketakutan, serta kepentingan-kepentingan pribadi yang menonjol walupun ia
sendiri tidak secara langsung bersentuhan dalam permasalahan tersebut tetapi
berbuah pada tulisan-tulisan serta peikiran-pemikirannya tentang masyarakat dan
negara. Ia meninggal pada tahun 1669.
Sebuah tulisan yang
membuatnya terkenal adalah Leviathan atau Commonwealth . Bukunya ini menunjukan dengan nyata kedua pengaruh tersebut.
Menurutnya, manusia dan pergaulan hidup adalah sebuah mekanisme. Manusia pada
dasarnya dipenuhi rasa takut dan hanya bertindak berdasar kepentingan diri.
Hobbes
juga berpendapat bahwa nilai itu bersifat subyektif. Ia beranggapan bahwa telah
menjadi kodrat manusia untuk berselisih dan bertengkar sesamanya. Tetapi di
balik pertentangan itu manusia mempunyai keinginan untuk hidup damai dan rukun.
Karena itu diperlukan kekuasaan yang diakui bersama, yang semua pihak kemudian
akan tunduk padanya. Hanya saja keinginan individu untuk berkuasa tidak ada
hentinya. Akibatnya hal tersebut akan berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut
Hobbes, kehidupan dalam keadaan alaminya (state
of nature) adalah suatu keadaan yang di dalamnya kodrat dan tabiat manusia
menghendaki tidak adanya hambatan dan restriksi apapun. Keadaan seperti itu
menggambarkan permusuhan sengit antar manusia untuk berkuasa dan mempertahankan
kebebasannya. Segalanya akan lebih efektif apabila seseorang dapat menguasai
yang lain. Homo homini lupus adalah
ungkapan yang sering dirujuk untuk menggambarkan kondisi semacam itu. Manusia
menjadi serigala bagi manusia yang lain.
Terkait dengan kondisi seperti ini,
pemikiran Hobbes yang penting adalah mengenai social contract. Kontrak sosial mengandaikankan manusia-manusia
menyerahkan segenap kekuatan dan kekuasaannya masing-masing kepada seseorang
atau pada suatu majelis. Sekumpulan orang yang berjanji itu pun menjadi satu
dan ini bernama Commonwealth
atau Civitas. Pihak yang memperoleh
kekuasaan itu mewakili mereka yang telah berjanji.
Menurut
Hobbes, isi perjanjian bersama itu mengandung dua segi: pertama, perjanjian antara sesama sekutu, sehingga tercipta sebuah
persekutuan, dan kedua, perjanjian
meneyerahkan hak dan kekuasaan masing-masing kepada seseorang atau majelis
secara mutlak. Menurutnya, penguasa dapat mempergunakan segala cara termasuk
kekerasan untuk menjaga ketentraman yang dikehendaki di awal. Walaupun Hobbes
mengatakan bahwa penguasa dapat berupa majelis, tetapi ia lebih suka melihatnya
berada di tangan satu orang karena seseorang akan dapat berpegang terus pada
satu kebijakan dan tidak berubah-ubah karena banyaknya pemikiran seperti dalam
majelis. Walaupun menurutnya kekuasan bersifat mutlak, tetapi ada beberapa hal
yang membolehkan rakyat untuk menentangnya.
Custom Search