Kamis, 21 Mei 2009

KROMOSOM X

3.1.1 Struktur DNA
Bagian terbesar dari DNA terdapat di dalam kromosom. Sedikit DNA terdapat juga di dalam organel seperti Mitokandria dari tumbuhan dan hewan, dapat juga dalam klomplast dari ganggang dan tumbuhan tingkat tinggi. Ada perbedaan nyata antara DNA yang terdapat di dalam kromosom dan didalam mitokandria maupun kloraplast. DNA didalam mitokandria dan klomplast tidak ada hubungannya dengan protein instant dan bentuk molekulnya bulat seperti yang terdapat pada bakteri dan ganggang biru. Sel tumbuhan dan sel hewan mengandung kira-kira 1000 kali lebih banyak DNA dari pada yang dimiliki sel bakteri (gambar 2 – 3)

Asam nukleat tersusun atas nukleatida, yang bila terurai terdiri dari gula, pastpat dan basa yang mengandung nitrogen, karena banyaknya nu kleatida yang menyusun molekul DNA, maka molekul DNA merupakan suatu polinukleatida.
1. Gula, molekul gula yang menyusun DNA adalah sebuah pentosa, yaitu deoksiribosa (gambar 2 – 4)
2. Pospat. Molekul pospatnya berupa Po4
3. Basa, Basa nitrogen yang menyusun molekul DNA adalah kelompok pirimidin dan kelompok durin.

a. Kelompok pirimidin. Kelompok ini dibedakan atas basa :
- Sitosin (S)
- Timin (T)
b. Kelompok purin. Kelompok ini dibedakan atas basa
- A denin (A)
- Guanin (S)
Dalam tahun 1953 watson dan crick mengemukakan bahwa kebanyakan molekul DNA mempunyai bentuk sebagai pita spirl dobel yang saling berpilin (“double helix”)

Deretan gula deoksiribosa dan pospat menyusun pita spirat dan merupakan tulang punggung (‘back – bone’) dari molekul DNA. Basa nitrogen berhubungan dengan gula.

Berdasarkan molekul DNA dari Watsin – Ceick, maka satu spiral penuh (3060) mengadung 10 basa, sedangkan jarak antara satu basa dengan basa yang lainny ialah 3,4 A (1 A = 0,000 (micron). Jadi sebuah pita spriral dalam “double helix” membuat satu sporal penuh setiap 34 A. lebar molekul DNA sepanjang “double helix” dsalah tetap yaitu 20 A ( gambar 2 – 7).

Dalam deretan nukleotida, pospat terletak diantara dua molekul gula sedemikian rupa, sehingga pospat itu terikat pada 30 C dan suatu molekul gula dan pada 50 C dari molekul gula berikutnya (gambar 2 – 8). Persenyawan pospat ini dikenal sebagai persenyawanan ester kovalen, sehingga amat kuat. Setelah tulang punggung gula pospat terbentuk, maka basa menduduki tempat tetap. Sebuah pita dan pita pasangannya dalam “double helix” mempunyai arah yang berlawanan.

Deretan nukleotida juga disebut ikatan asam fosfat gula basa atau dekasiribonukleatida yang terdiri 4 macam yaitu :
1. adenasin deosiribonukleatida
2. guanosin deoksiribonukleatida
3. sitidin deoksirikleotida
4. timidin deoksirikleotida
jika nukleotida-nukleotida itu membentuk rangkaian, maka disebut polinukleotida. Contohnya dua utas polinukleotida yang saling berpilin. (double helix)

basa-basa pada utas yang satu memiliki pasangan tetap dengan basa-basa pada utas yang lain. Basa A selalu berhubungan dengan basa T. Sedangkan basa G selalu berpasangan dengan basa C. Kedua basa itu dihubungan dengan ikatan hidrogem. Dengan demikian, utas polinukleotida yang satui merupakan komplemen dari utas polinukleotida yang lain. Dengan kata lain kedua polinukleotida pada suatu DNA saling komplemen.

Google search

Custom Search