Senin, 25 Oktober 2010

Potensi Wilayah Kelurahan Purbayan Kecamatan Kotagede

Kelurahan Purbayan merupakan salah satu dari tiga kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kotagede. Kelurahan ini terletak di bagian selatan Kecamatan Kotagede. Secara administratif, Kelurahan Purbayan erbatasan langsung dengan Banguntapan di sebelah Utara dan barat, Singosaren di sebelah Selatan, Kelurahan Prenggan di sebelah timur Kelurahan Purbayan terbagi atas lima puluh delapan Rukun Tetangga (RT) dan empat belas Rukun Warga (RW). Secara geografis, kelurahan ini merupakan dataran rendah dengan ketinggian tanah mencapai seratus empat belas meter dari permukaan laut, dengan suhu udara rata-rata dua puluh lima derajat celcius.

A. Kluster Sosial Humaniora
• Bidang Perekonomian
Usaha-usaha ekonomi pada Kelurahan Purbayan ini ditunjang dengan adanya koperasi-koperasi yang terdapat di beberapa wilayah kelurahan ini. Koperasi-koperasi yang ada yaitu sebanyak dua buah, dan kesemuanya melayani simpan pinjam. Adapun koperasi-koperasi tersebut antara lain:
USP KOP. ASPADA Desa Purbayan
Kec. Umbulharjo
USP KSU TRESNO Desa Purbayan
Kec. Kotagede

Bidang Pariwisata
pada bidang pariwisata, kelurahan ini terdapat sejumlah toko kerajinan perak yang telah menjadi ciri khas Kotagede. Pertokoan perak itu terdapat di sepanjang jalan kemasan. Selain itu terdapat pula sebuah sarana pariwisata pendidikan yang dapat membantu wisatawan untuk mempelajari pembuatan perhiasan dari bahan baku perak.

Studio 76 sebuah rumah seni yang memproduksi kerajinan perak seperti miniatur andong, becak, kereta kencana, peralatan makan perak dan lain sebagainya. Selain memproduksi juga menawarkan kursus membuat perhiasan perak untuk wisatawan yang sedang berkunjung ke Yogyakarta. Paket-paket kursus yang kami tawarkan:Short Course, Fullday Course, Weekend Course, dan Arranged Course. Beralamat di Jl. Purbayan KG 3 / 1190 Kotagede Yogyakarta

Bidang Pendidikan Formal


Kelurahan Purbayan memiliki beberapa sarana pendidikan formal. Sejumlah sarana pendidikan umum dari tingkat TK (Taman Kanak-kanak) sampai dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Sedangkan daftar nama serta lokasi sejumlah sarana pendidikan formal tersebut adalah sebagai berikut:
No Nama Sekolah Alamat
1 TK Margajaya Kemasan 33 Purbayan

No Nama Sekolah Alamat
1 SD Kotagede 1 Kemasan No.49
2 SD Kotagede 4 Bumen
3 SD Baluwarti Basen
4 SD Kotagede 7 Kemasan No.49
5 SD Dalem Kotagede RM.DNG.Sutowijoyo
6 SD Muh Purbayan Jl. Purbayan 2

No Nama Sekolah Alamat
1 SMP Muh. 7 Jln. Purbayan Kotagede

Bidang Pendidikan Non Formal
Selain pendidikan formal, pada Kelurahan Purbayan juga terdapat sarana pendidikan non formal baik berupa PAUD, maupun TPA yang terdapat pada mesjid-mesjid di kelurahan ini.

• Bidang Kepemudaan
karang taruna yang terdapat di kelurahan inni sudah lama tidak aktif.
• Bidang Olahraga
Bidang olahraga di Kelurahan Purbayan ditunjang dengan adanya sarana olahraga yang tersebar di banyak kawasan di kelurahan ini. Sarana tersebut seperti lapangan dan sanggar terbagi menjadi lima kelompok besar yaitu, lapangan basket, lapangan volley, lapangan bulu tangkis, lapangan tenis meja dan sanggar senam. Sarana olahraga tersebut sebenarnya banyak yang sifatnya multifungsi, tidak hanya digunakan untuk jenis satu buah olahraga saja.
• Bidang Kependudukan dan Statistik Kependudukan
Jumlah penduduk yang terdapat pada Kelurahan Purbayan sampai dengan tahun 2008 sekitar 9.317 orang yang terbagi menjadi 4.626 orang laki-laki dan 4.691 orang perempuan, dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 2.488 KK. Mayoritas penduduk yang terdapat di Kelurahan Purbayan beragama Islam yaitu sekitar 9.533 orang, sedangkan penduduk paling minoritas beragama hindu sekitar 10 orang. Mata pencaharian warga setempat sangat beragam, dari yang bekerja sebagai karyawan, wirawasta, tani, pertukangan hingga penyedia jasa. Mayoritas penduduk bekerja sebagai karyawan baik pegawai negeri sipil maupun swasta. Sedangkan paling minoritas penduduk bekerja sebagai penyedia jasa. Tingkat pendidikan yang pernah di tempuh oleh warga Kelurahan Purbayan mulai dari lulusan TK sampai lulusan S1, begitu pula yang berlatar belakang pendidikan khusus seperti pesantren maupun kursus keterampilan juga cukup banyak.
• Bidang Agama
Kelurahan Purbayan juga memiliki sarana keagamaan berupa mesjid, dan mushola. Jumlah mesjid dan mushola yang terdapat pada kelurahan ini sangat banyak dan tersebar di setiap RW, hal ini dikarenakan mayoritas penduduk yang terdapat di Kelurahan Purbayan beragama Islam.
• Bidang Penerangan dan Media Massa

Guna bacaan dan sarana media massa bagi masyarakat setiap harinya, pada kelurahan ini sudah terdapat koran umum yang di letakkan di titik-titik tertentu seperti pada kantor Kelurahan Purbayan dll. Adapun jenis koran yang dimuat adalah Koran Harian Merapi dan Koran Harian Kedaulatan Rakyat serta Koran Mingguan Minggu Pagi. Media penerangan selain koran yang di pajang setiap harinya, pada Kelurahan Purbayan juga terdapat sebuah kantor pos yang terletak di Jalan Kemasan.
• Bidang Keamanan
Keamanan di wilayah Kelurahan Purbayan ditunjang dengan adanya poskamling yang terdapat di masing-masing RT yaitu sebanyak tiga puluh enam buah. Sedangkan jumlah hansip yang ada sekitar seratus orang yang tersebar di seluruh wilayah Kelurahan Pandeyan.

B. Kluster Saintek
• Bidang Perumahan dan Permukiman
Warga Kelurahan Purbayan menempati hunian tempat tinggal yang cukup baik. Rumah permanen yang ada sudah sangat banyak yaitu tercatat sebanyak 2.753 buah. Walaupun begitu, masih juga terdapat rumah semi permanen sebanyak 163 buah, dan 25 buah rumah non permanen. Tempat yang terdapat rumah-rumah seperti tersebut tersebar dan tidak hanya ada di satu bagian wilayah tertentu.

C. KLUSTER KESEHATAN-KEDOKTERAN
• Bidang Keluarga Berencana
Kelurahan Purbayan juga memiliki sarana-sarana yang menunjang untuk bidang keluarga berencana. Pada kelurahan ini t posyandu-posyandu yang terletak pada tiga belas kunci tersebar di tiap RW, yang terbagi dalam tiga kelas, yaitu kelas madya, mandiri, dan purnama.
• Bidang Kesehatan
Di bidang kesehatan juga ditunjang dengan adanya rumah sakit umum swasta yang bernama PKU Muhammadiyah. Dengan adanya rumah sakit ini, warga kelurahan Purbayan tidak perlu khawatir dengan sarana kesehatan yang dapat menunnjang.


Demikianlah deskripsi kelurahan Purbayan. Kelurahan ini sangat terkenal dengan pariwisata yang ada berupa centra kerajinan perak di sepanjang Jalan Kemasan. Sepertihalnya kelurahan Prenggan, kelurahan ini sangat membantu bidang perekonomian daerah disertai dengan penduduk yang ramah tamah dalam menghadapi orang lain.

Peta Kelurahan Purbayan

Potensi Wilayah Kelurahan Prenggan Kecamatan Kotagede

Kelurahan Prenggan merupakan salah satu dari tiga kelurahan yang terdapat di Kecamatan Kotagede. Kelurahan ini terletak di bagian selatan Kecamatan Kotagede, berbatasan langsung dengan Kelurahan Rejowinangun di sebelah Utara, Jagalan Bantul di sebelah Selatan, Kelurahan Giwangan di sebelah timur, dan Kelurahan Purbayan di sebelah Barat, yang terbagi dalam 57 Rukun Tetangga (RT) dan 13 Rukun Warga (RW). Secara geografis, wilayah kelurahan Rejowinangun merupakan dataran rendah dengan ketinggian tanah mencapai 113 meter dari permukaan laut, dan suhu udara rata-rata 32 derajat celcius.
A. Kluster Sosial Humaniora
• Bidang Ekonomi dan Koperasi
Berdiri sejak 1951 sebagai koordinator pengusaha perak di Yogyakarta. Saat ini KP3Y beranggotakan 100 unit usaha dengan spesialisasi masing-masing. Bersama para anggotanya, KP3Y memiliki kapasitas produksi lebih besar dengan standar kualitas souvenir Istana Kepresidenan.


Dibangun pada tahun 1956 oleh Bapak Ansor Karto Utomo, beralamat di Jalan Tegalgendu 28 Kotagede yang merupakan daerah pusat industri perak, 12 Km dari pusat kota Yogyakarta. Hasil kerajinan di Ansor’s Silver merupakan karya 50 pengrajin profesional, yang sudah di ekspor ke Jepang dan Eropa. Bahan baku perak yang digunakan 100% berasal dari dalam negeri.
Djono’s Silver Kerajinan Perak, Berdiri pada tahun 1990, dengan pemilik bapak Parjono. Merupakan unit usaha yang memproduksi, memasarkan, sekaligus melayani pencucian perak. Kerajinan yang dipasarkan terdiri atas jenis Viligri dan Gilapan, menggunakan bahan baku Silver Plated dan Gold Plated yang disuplai oleh perusahaan tambang Gajah Sakti. Toko Pusat Djono’s Silver beralamat di Jl Pembayun 4 Kotagede Yogyakarta, sedangkan toko cabang beralamat di Jl Mondorakan 109 Kotagede.
Berdiri pada tahun 2001 oleh Pin Yolanda, Yolanda Silver merupakan toko yang memasarkan kerajinan perak hasil produksi dari Ansor Silver. Beralamat d Jln Kemasan 6 Kotagede Yogyakarta.

• Bidang Pariwisata

Makam para Pendahulu Kerajaan Mataram serta kerabat keluarga kerajaan yang dulunya juga merupakan tempat tinggal Ki Ageng Pemanahan. Terdapat sebuah bangsal duda (sekarang menjadi koperasi) ketika melewati gapura pertama sebelum memasuki gapura kedua. Melewati gapura kedua sebuah komplek menjadi pembatas sekaligus jalur penghubung menuju makam juga Sendang Saliran (tempat pemandian). Pada komplek ini terdapat kantor, gudang, bangsal pengapit lor dan bangsal pengapit kidul.

• Bidang Pendidikan Formal
No Nama Sekolah Alamat
1 TK ABA Tegalgendu Tegalgendu Prenggan
2 TK ABA Depokan Depokan Prenggan
3 TK Nurul Ummah Jl.Raden Ronggo Prenggan


No Nama Sekolah Alamat
1 SD Kotagede 5 Jl. Kemasan No.68
2 SD Rejowinangun 3 Jl. Nyi Adisuro No.33
3 SD Karangmulyo Jl. Nyi Pembayun
4 SD Randusari Karang KG II/512
5 SD Muh Kleco I Jl. Nyi Pembayun 20 A
6 SD Muh Kleco II Jl. Tegal Gendu 3
7 SD Muh Kleco III Nyi Pembayun 20 A

No Nama Sekolah Alamat
1 SMP Negeri 9 Jl. Ngeksigondo 30
2 SMP Perak Jl. Kemasan 68 Kotagede

No Nama Sekolah Alamat
1 SMA N 5 Yogyakarta Jl. Nyi Pembayun 39
2 SMA SWASTA BUDAYA Jl. Tinalan
3 SMA PERAK Jl. Kemasan No. 46
4 SMA MUHAMMADIYAH 4 Jl. Mondorakan No. 51



SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA beralamat di Jln Ngeksigondo 30 Prenggan. Berdiri sejak 1960, jumlah siswa pada tahun ajaran 2009 mencapai 272 laki-laki dan 371 perempuan. Beberapa prestasi yang pernah diperoleh siswa di antaranya juara 1 Khutbah Jumat dan lomba adzan, serta beberapa prestasi di bidang bela diri.
SMA MUHAMMADIYAH 4 YOGYAKARTA beralamat di Jln Mondorakan 51 Kotagede, memiliki visi unggul serta terampil dalam iman, taqwa, dan teknologi. Suasana belajar didesain sedemikian rupa agar mendukung kegiatan belajar mengajar. Prestasi yang pernah diraih antara lain juara 2 se jawa lomba tenis, dan juara2 tingkat provinsi lomba pencak silat.

• Bidang Pendidikan Non Formal

Taman Bacaan Manca, dikelola oleh Yayasan Taman Bacaan Indonesia, lokasi sebelah Kantor Kelurahan Prenggan.

• Bidang Olah raga


• Bidang Agama


Berkelana ke Kotagede tidak akan lengkap jika tidak berkunjung ke Masjid Kotagede, bangunan tempat ibadah islam yang tertua di Yogyakarta. Bangunan itu merupakan tempat yang seringkali hanya dilewati ketika wisatawan hendak menuju kompleks pemakaman raja Mataram, padahal pesona bangunannya tak kalah menarik.

• Bidang Penerangan dan Media Massa


Radio Mataram Buana Suara (MBS / PM5FLH)
• Bidang Keamanan



B. Kluster Agro
C. Kluster Saintek
• Bidang Sumber Daya Air


D. KLUSTER KESEHATAN-KEDOKTERAN


Kelurahan prenggan merupakan wilayah yang memiliki tradisi lokal yang masih kuat. Salah satu potensi yang menonjol di antaranya seni kerajinan perak yang sudah terkenal di tingkat nasional maupun mancanegara. Para pengrajin mengarjakan usahanya secara turun temurun. Kerajinan perak merupakan potensi yang harus diangkat dan mendapat perhatian dari semua pihak terkait.

Peta Kelurahan Prenggan

Sabtu, 16 Oktober 2010

Ultahku

-->

Aku sadari bahwa aku hidup dalam Determinasi dan Indeterminasi. Keduanya bersama-sama ku alami dalam berlangsungnya sejarah hidupku ini bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Di satu sisi, Determinasi (ditentukan) dalam arti bahwa aku telah dilahirkan di dalam dunia ini dengan wujud (bentuk dan rupa) dan takdir-takdir lainnya yang sepenuhnya ditentunkan oleh Tuhan. Aku awalnya juga tidak tahu kapan dan dimana aku akan dilahirkan. Setelah aku mampu berfikir, baru aku sadari bahwa aku telah berada di sini. Aku telah menemukan diri aku berada di dunia ini dan dibebani tugas untuk mengetahui apa dan siapa diriku yang sebenarnya. Dan pada detik pertama aku menemukan diri, aku harus memulai suatu perjalanan yang penuh dengan pilihan-pilihan (indeterminasi). Apabila aku bepergian, begitu pula apabila aku melakukan sesuatu pekerjaan atau aktivitas tertentu, melakukan pilihan ini dan itu, menyenangi dan menolak apa saja, aku sebenarnya pada saat itu sedang dalam proses memberikan ketetapan kepada diriku dalam batas-batas yang bisa aku capai dan aku lakukan.
Disinilah aku sekarang berada, di suatu tempat di alam nyata dunia ini, aku “ada” dan oleh karena itu sekaligus aku bertanggungjawab terhadap segala pemikiranku, tingkah lakuku dan perbuatanku sebagai manusia. Aku menyadari arti pilihan dan menyadari kebutuhanku diantara alternatif-alternatif, mana yang harus  aku dahulukan dan mana yang kemudian dalam cara berfikir dan cara bertindak. Masa lalu, masa kini, dan masa depan adalah sesuatu proses yang berkesinambungan. Aku percaya bahwa setiap tindakan pasti ada akibatnya. Oleh karena itu setiap detik, setiap hembusan nafas yang aku lakukan saat ini, akan sangat berpengaruh terhadap apa yang akan terjadi padaku pada masa yang akan datang. Begitu pula masa laluku, juga sangat berpengaruh terhadap kehidupanku saat ini. Oleh karenanya, segala kesempatan dan pilihan-pilihan yang terbuka dihadapanku harus dapat aku jalani dengan sebaik-baiknya.
Meskipun di satu sisi aku hidup dalam determinasi, tapi aku tidak pernah menyesali semua itu. Semua aku terima dengan rasa syukur karena aku Yakin bahwa semua ketetapan itu adalah yang terbaik yang Tuhan berikan bagi aku. Toh, di sisi lain masih terbuka kesempatan bagi aku untuk memilih dan menentukan arah mana yang akan aku tempuh dalam perjalanan sejarah hidupku selanjutnya.
Aku bebas memilih secara otonom tanpa pengaruh atau tekanan dari siapa pun. aku bertindak menentukan diri aku sendiri, bertindak demi diri aku sendiri, dan juga sebagai penyebab bagaimana diriku sendiri kedepannya. Akan tetapi aku juga menyadari bahwa aku hidup dalam komunitas-komunitas sosial dengan segala aturan didalamnya. Apakah aku menaati atau menolak aturan-aturan yang ditetapkan bersama itu, Aku bebas untuk memilihnya. Dan apapun akhirnya pilihanku itu, aku harus bertanggungjawab terhadapnya.  Maka di sini kebebasan aku pun akhirnya juga terbatas pada kebebasan orang lain. Aku juga sadar bahwa ada orang lain pula yang mempunyai sifat-sifat seperti aku, mereka juga hadir sebagai pribadi yang sama derajat dan kedudukannya dengan aku yaitu sama-sama sebagai manusia. Aku tak mampu sepenuhnya hidup sendiri, kehadiran manusia lain sangat aku butuhkan demi kelangsungan hidupku. Hidup harus dijalankan secara harmoni.
Aku tidak pernah tahu kapan selesainya partisipasiku dalam sejarah alam semesta ini. Maka di sini aku menemukan Tuhan sebagai jawaban dan penentu keberlangsungan sejarah hidupku. Aku hanya berhak mengusahakan dan merencanakan sejarah hidup aku, sementara ketentuan akhir tetap ada di tangan Tuhan. Akan tetapi, apapun itu, sejarah hidupku akan tetap aku usahakan meskipun terkadang hasilnya tidak sesuai dengan harapan aku. Apapun hasilnya, Life must go on... Yang penting, aku sudah melakukan segalanya yang terbaik, dan selanjutnya aku yakin Tuhan akan memberikan aku yang terbaik. Selanjutnya adalah berusaha untuk menjalani hidup dengan sempurna sebagai makhluk Tuhan yang diciptakan paling sempurna diantara makhluk-makluk lainnya. Yang pasti, aku bersyukur karena aku telah menjadi bagian kecil dari sesuatu yang indah, yaitu bagian dari proses sejarah kehidupan.

UNSUR-UNSUR SENI PADA HASIL KERAJINAN KULIT DAN KERAJINAN ALAM

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Manusia sepanjang hidupnya tidak bisa dipisahkan dengan seni sebab seni adalah bagian dari kehidupan manusia yang sama pentingnya dengan kebutuhan primer lainnya ( Anakciremai , 2008). Estetika filosofis yang menjadi padanan kata filsafat seni dimulai sejak lahirnya filsafat dalam sejarah kemanusiaan. Hingga kini estetika atau filsafat seni telah membentuk akumulasi pengetahuan filosofis yang luas dan beragam. Pendekatan estetika filosofis bersifat spekulatif, artinya dalam upaya menjawab permasalahan tidak jarang melampaui hal-hal yang empiris dan mengandalkan kemampuan logika atau proses mental. Estetika filosofis juga tidak membatasi objek permasalahan seperti halnya estetika keilmuan yang membatasi objek penelitiannya pada pernyataan yang dapat diindera. Secara mendasar estetika filosofis mencoba mencari jawaban tentang hakekat dan dasar dari keindahan atau fenomena estetika. ( kkeis.fsrd.itb.ac.id )
Ruang lingkup bahasan estetika filosofis mencakup berbagai segi seperti definisi seni, fungsi seni, dasar landasan keunggulan artistik, proses kreasi, apresiasi, dan prinsip-prinsip penilaian estetika ( kkeis.fsrd.itb.ac.id ). Suatu karya seni dapat berfungsi baik secara individual bagi penciptanya dan penikmatnya, maupun secara sosial dalam kehidupan sehari - hari . ( Anakciremai , 2008)
Dusun Manding, Desa Sabdodadi, Kecamatan Bantul merupakan sentra kerajinan kulit. Tempat ini menjadi jujugan (tujuan pertama) bagi wisatawan yang ingin mencari sovenir yang terbuat dari kulit. Di desa kerajinan ini, wisatawan bisa mendapatkan jaket, tas, dompet, sepatu, ikat pinggang dan lain-lain. Aneka hasil kerajinan tangan ini dipajang di show room   pinggir jalan Imogiri Barat. ( http://www.yogyakartaonline.com )
Meskipun tas, dompet sepatu, dan souvenir lainnya yang terbuat dari kulit lebih dikatakan sebagai kerajinan oleh kebanyakan orang , namun di dalam makalah ini kami berusaha untuk mengungkapkan nilai-nilai estetis pada benda-benda tersebut sehingga bisa dikatan sebagai "Karya seni" . Tujuan kami melaksanakan kulian lapangan ini adalah untuk mengetahui unsur-unsur seni pada benda-benda tersebut dengan menggunakan metode Verstehen (pemahaman), kami berupaya mengungkapkan dan menginterpretasikan nilai-nilai dan fungsi seni yang ada pada benda-benda tersebut .   Demikian pendahuluan dari kami, lebih jelasnya kami tuangkan segala isi kepala kami tentang nilai-nilai seni pada hasil kerajinan kulit, khususnya yang berasal dari Manding di dalam makalah ini lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dikembangkan permasalahan pokok yang di teliti dalam makalah ini, yaitu:
1.       Apa yang menjadi latarbelakang pembuatan barang-barang kerajinan di Manding ?
2.       Bagaimana seorang seniman berkreasi untuk menghasilkan karya seni ?

BAB II
A.        Profil salah satu perusahaan Kerajinan Kulit di Manding
Bagi sebagian besar masyarakat Yogyakarta tentu sudah tidak terlalu asing dengan nama Manding . Dusun tempat Pengrajin aneka Kerajinan Kulit ini terletak di  Desa Sabdodadi , Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantu l. Telah bertahun-tahun masyarakat di Manding menekuni usaha kerajinan kulit ini. Aneka Produk kerajinan berbahan dasar kulit hewan terutama kambing dihasilkan oleh tangan-tangan terampil dari Manding. Kerajinan kulit Manding tidak semata-mata menggunakan bahan kulit sebagai bahan kerajinan tetapi juga memadukan kulit dengan bahan baku lain seperti serat alam pandan, mendong, enceng gondok, agel dan lidi. Aneka Kerajinan Berbahan dasar kulit yang bisa didapatkan dari Manding antara Lain, Tas kulit, kipas, souvenir pernikahan, dompet, kap lampu, sepatu, gantungan kunci dan lain sebagainya. Berikut beberapa contoh hasil kerajinan kulit dari Bantul. ( http://galeriukm.web.id/ )
Menurut Ami Suprapto, jumlah pengusaha Kerajinan aneka produk kulit manding sebenarnya cukup banyak, yakni sekitar 60 orang. Namun yang masih berproduksi dan bertahan hanya sekitar 20 orang. Hal ini terkait dengan berbagai kendala yang mereka hadapi, antara lain mahalnya harga kulitsebaga bahan baku, upah tenaga kerja yang semakin tinggi, dan persaingan pasar yang semakin ketat. ( http://indonesia-handicraft.com/news/ )
Salah satu pengusaha yang masih bertahan adalah Siti Galwati . Dia lahir di Bantul, 18 Agustus 1954 . Nama perusahaan yang ia kelola adalah SEAGA . Saat ini, seaga juga tidak hanya memproduksi Kerajinan kulit tetapi juga kerajinan alam . Omset yang diperoleh Rata-rata Rp. 1.200.000.000, - per tahun -nya.
Penghargaan dan sertifikat:
1.       Juara lomba manajemen tingkat nasional tahun 2000
2.       Masuk 50 besar sebagai urutan ke-14 dengan kategori UKM yang terbaik dalam hal inovasi, pemasaran, produksi dari Enterprise 50
3.       Sebagai supplier yang memiliki item terbanyak dari PT. Surya Pelem Sewu tahun 2002
4.       Program pelatihan yang pernah diikuti
5.       Pelatihan yang diadakan oleh BRI, Diperindag dan Koperasi Kabupaten Bantul
Lembaga Pendamping:
SMEDC UGM dan Diperindag
Konsumen
Lokasi Desa Manding cukup strategis karena di jalur utama Yogyakarta - Parangtritis. Bila berwisata ke Manding, produk kerajinan kulitnya cukup berkualitas dan beberapa pengrajin telah mengekspor produknya ke luar negeri. ( http://mycityblogging.com/ ).
Begitu pula dengan perusahaan SEAGA yang juga telah mengekspor produknya . Negara-negara konsumen adalah AS, Eropa, jepang, Taiwan,  dan Malaysia. Sistem pembayaran untuk luar negeri biasanya menggunakan LC (letter of credit0 atau TT (Term of Short) . Permintaan kerajinan SEAGA tersebar diberbagai wilayah baik lokal maupun internasional. Produk yang dihasilkan SEAGA dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia terutama Bali, Semarang, Yogyakarta, dan Jakarta serta beberapa kota besar lainnya.
Selain itu, produk kerajinan juga diekspor ke beberapa negara seperti Amerika, Australia, Selandia Baru, Meksiko, Spanyol, Perancis, Oman, Belanda, Inggris, Singapura, Thailand, dan beberapa negara lainnya. Ekspor dilakukan dengan bantuan trader lokal maupun langsung ke buyer dari luar negeri.

Sejarah Perusahaan Profil Seaga adalah industri kerajinan kulit yang dirintis sejak tahun 1971, pada waktu itu usaha ini masih merupakan usaha rumah tangga yang dipimpin oleh Ny. Siti Galwati yang sekaligus sebagai pemilik. Usaha ini mampu bertahan sampai sekarang dengan kemajuan berbagai bidang. Usaha kulit ini pada awalnya berlokasi di Dusun Gabusan, Timbulharjo, Sewon, Bantul, Yogyakarta. Selanjutnya pada tahun 1978 usaha ini pindah ke desa Manding RT.08 / II, Sabdodadi, Bantul, Yogyakarta.
Pada awal berdiri usaha ini bergerak di bidang modiste dan kulit. Karyawan yang bekerja waktu itu tidak sebanyak sekarang, mereka berjumlah 2 sampai 4 orang. Seiring dengan kemajuan usaha, jumlah karyawan semakin bertambah hingga mencapai angka 45 orang karyawan tetap. Usaha kulit sempat mengalami kemacetan pada tahun 1980-an karena mahalnya harga kulit dan pasar cenderung sepi. Ibu Siti Galwati tetap mempertahankan usaha modistenya sampai tahun 1993.
Pada tahun 1995 usaha kulit kembali bangkit dan giliran usaha modiste yang dihentikan. Ditahun yang sama, kepemimpinan perusahaan yang semula masih dikendalikan langsuh oleh ibu Siti Galwati, selanjutnya dibantu oleh anak menantunya, yaitu Bapak Rusli Efendi.
Setelah Bapak Rusli Effendi masuk dalam usaha ini, usaha yang sebelumnya berkonsentrasi pada kerajinan kulit mulai melakukan diversifikasi dan deferensiasi produk dengan mengembangkan produk-produk baru dari bahan alami seperti: bagor, eceng gondok, pandan, mendong, seagras, agel, bungkus chiki, rotan , bambu, batu, serat goni, pelepah pisang, dan masih banyak lagi. Sehingga mulai tahun 1996 usaha ini sudah memiliki lebih 150 jenis produk dari bahan dan desain yang bervariasi. Selain itu juga diadakan gebrakan ekspansi pasar dengan menggandeng para trader lokal, nasional maupun internasional untuk membantu pemasaran produk yang dihasilkan oleh SEAGA.

Seiring dengan kemajuan dan kebutuhan organisasi, pada tahun 1999 usaha ini mendapatkan ijin usaha dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Dati II Bantul dengan nomor 451 / B / TD / IV / 1999 atas nama Ny. Siti Galwati dengan nama SEAGA.
Pada tahun 200, SEAGA mengikuti INTERPRISE 50 tingkat nasionaldan berhasil memperoleh posisi atau urutan ke 47. SEAGA mengalami kemajuan pesat, terutama produk dari bahan enceng gondok, sehingga SEAGA menambah tenaga kerja sebanyak 267 orang pada tahun 2001 yang sebelumnya pada tahun 2000 sebanyak 178 orang sehingga total karyawan mencapai 445 orang. Banyaknya jumlah karyawan tersebut menjadi alasan SEAGA mendirikan anak perusahaan yang berkonsentrasi pada bidang enceng gondok, pewarnaan pandan, mendong, agel, dan seagras dengan nama "CV HAMPARAN SEAGA". Selain itu, anak perusahaan yang lain bergerak dibidang pemotongan karton. Sementara itu SEAGA berfungsi sebagai Head Office, showroom, dan pengerjaan barang- barang dari kulit, pandan natural, mendong natural, dan atau dari semua bahan yang bersifat natural.
Selama perjalanan sejarah SEAGA, tahun 1997 adalah tahun keberhasilan bagi industri kerajinan ini. Namun perusahaan tetap bisa mempertahankan omset pertahun pada angka rata-rata 1,2 milyar sampai sekarang. 
Tanggal 27 Mei 2006 disaat Bantul, DIY dan Jateng dilanda gempa; SEAGA tak luput juga mengalami kerugian. Karyawan yang seluruhnya warga Bantul memaksa SEAGA menghentikan produksi beberapa waktu karena terkait dengan bahan baku, karyawan, dan tempat usaha. Namun dengan optimisme bisa keluar dari masalah ini, SEAGA tak mau terpuruk terlalu lama. Ibu Siti Galwati sebagai pemilik usaha dibantu anak dan menantunyasegera berpikir mencari jalan keluar.
Usaha pertama yang dilakukan adalah mengambil kembali produk-produk yang masih bisa diselamatkan dari rumah-rumah suplier. Kemudian mencari karyawan baru untuk mengerjakan pesanan sebelumnya. Sedikit demi sedikit karyawan mulai banyak dan akhirnya usaha bisa berjalan dengan normal kembali.
VISI: Menjadi perusahaan kecil, menengah yang mampu menyediakan kerajinan yang bernilai estetika tinggi dengan berorientasi pada kulit dan bahan-bahan alami sehingga mampu bersaing dalam pasar Internasional.
MISI:
-           Menyediakan lapangan pekerjaan nagi masyarakat Desa disekitar lokasi usaha sehingga mampu meningkatkan taraf hidup warga.
-           Mengembangkan potensi Sumber Daya Alam dengan memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia untuk kebutuhan manusia.
-           Menjadi industri kecil, menengah yang mampu bersaing di pasar Internasional dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas produk sehingga berkesinambungan.
-           Membantu pemerintah dalam melakukan pembangunan untuk mewujudkan manusia Indonesia yang adil dan merata.

  1. P oduk dan pembuatannya
Produk yang dihasilkan oleh SEAGA adalah barang kerajianan antara lain: Tempat tissue , Megazine Holder , Tempat Korek , Frame / Figura , Tempat Pakaian Kotor , Sandal , Bunga , Bandul , Dompet , Tas , Sepatu , Lilin , Tempat pensil , Karpet , Bantal , Round Container , Tikar , Alas Makan , Box , dan lain-lain.
Produk-produk tersebut dibuat dari salah satu atau kombinasi bahan-bahan sebagai berikut:
Kulit , mendong , Seagras , Bagor , Pandang , Tali bagor , Batu , Pelepah pisang , Serabut kelapa , Enceng Gondok , Rotan , Keramik , Agel , Bambu , Lilin , Chiki , Dll
Pada Pembuatan Produk , Produk yang dihasilkan oleh SEAGA hampir 80% merupakan produk-produk hand made, hanya beberapa pekerjaan yang menggunakan alat bantu mesin seperti untuk pembuatan produk yang ditenun. Oleh karenanya SEAGA melibatkan banyak tenaga kerja terampil dan ahli dalam proses produksi dan didukung dengan peralatan mesin yang membantu proses produksi.
B ila kurang tertarik dengan hasil kerajinan yang di pajang, wisatawan bisa memesannya sesuai dengan slera, baik model maupun bahan bakunya. "paling bagus terbuat dari kullit domba tetapi harganya lebih mahal.Misalnya untuk jaket 100% kulit.harganya berkisar Rp 750-800 ribu . "mengapa dipilih kulit domba? Hal ini dikarenakan bahan kulit domba pori-porinya kecil dan berstektur lembut sehingga setelah dicuci dan diperaskulit tetap lentur dan halus.Kulit domba juga sangat awet sehingga barang yang Anda pakai bisa tahan lama, misal produk sepatu, setelah bertahun -tahun paling cuma solnya saja yang di ganti. ( http://www.beriklan.com )
Analisis filsafat seni
Pencarian yang sungguih-sungguh tentang hal-hal yang membedakan antar akarya seni dan bukan seni yaitu merupakan aktifitas filosofis (Sudaryanto, 2008: 23) . Suzanne K. Langer menyimpulkan bahwa ekspresi, kreasi dan bentuk hidup adalah tiga faktor yang menentukan kriteria sesuatu dikatakan seni atau bukan seni (Sudaryanto, 2008: 30)
Karya seni bukan dari sisi bentuk karya seni itu melainkan lebih menekankan emosi yang dibangkitkan oleh karya seni bagi penangkapnya .... emosi efektif sebagai tanggapan terhadap karya seni itu bersifat subyektif. Namun demikian dapat dikatakan bahwa emosi itu muncul karena berhadapan dengan bentuk berarti atau bentuk yang memiliki kualitas tertentu (nilai artistik). Nilai artistik adalah nilai yang khas dari karya seni, menimbulkan emosi estetika yang merupakan emosi khusus yang ditimbulkan oleh karya seni. (Sudaryanto, 2008: 24-25)
Dalam kaitannya dengan kerajinan kulit dan kerajinan alami, maka dapat ditandai apakah kerajinan tersebut dapat digolongkan seni atau non seni bila dlihat dari emosi yang dapat dibangkitkan oleh produk tersebut bagi penangkapnya.
Seni bersangkut paut dengan perasaan manusia. Apa yang diungkapkan oleh seorang seniman adalah perasaannya. Demikian pula apa yang bergetar dalam diri seorang pengamat adalah emosinya. Oleh karena itu, penilaian terhadap karya seni berdasarkan oleh perasaan estetis dan ukuran nilai estetis.
Bentuk seni merupakan citra batiniah seorang seniman, artinya bentuk seni itu mewakili suasana bathiniah penciptanya, gagasannya, perasaannya, maupun imajinasinya. (Sudaryanto, 2008: 27) . Nilai intrinsik adalah nilai yang diusahakan manusia untuk nilai itu sendiri dan bukan sebagai sarana untuk mencapai nilai yang lain. (Sudaryanto, 2008: 29) . jadi, produk tersebut bisa dikatakan karya seni tergantung dari citra batiniah seniman pembuatnya.
Bentuk ditentukan oleh fungsi, bukan berarti fungsi praktis yang menentukan bentuk, melainkan suatu prinsip estetis. (Sudaryanto, 2008: 30)
Ciri dari suatu aktifitas kreatif adalah adanya pembaharuan atau adanya penanganan yang tidak sekedar berupa pengulangan apa yang telah ada. (Sudaryanto, 2008: 31)
Seni yang sesungguhnya senantiasa kreatif, selalu menghasilkan sesuatu yang baru. Seni sebagai suatu rangkaian kegiatan manusia selalu menciptakan suatu realitas yang baru, sesuatu apapun yang tadinya belum ada atau belum pernah muncul dalam gagasan seseorang. Seorang seniman harus dapat menciptakan karyanya dari bahan yang biasa menjadi hasil karya seni yang luar biasa. Pada kerajinan kulit dan kerajinan alam, aktifitas kreatif tersebut dapat dilihat dari produk yang dihasilkan seperti frame foto yang dibingkai dengan bagor, tas dari eceng gondok, dan sebagainya.
Fungsi Seni
Terkait fungsi seni, maka analisis terhadap produk-produk kerajinan kulit dan kerajinan alam dapat dijabarkan sebagai berikut.
  1. Fungsi Individual Seni
a.        Fungsi individual seni untuk memenuhi. Setia individu pasti memiliki emosi dan tuntutan emosi itu perlu disalurkan agar tidak terjadi menjadi beban bagi dirinya. Bagi seorang seniman emosi itu dapat disalurkan melalui kegiatan seni. Karena seni adalah suatu kegiatan yang melibatkan ekspresi yang mendalam, dan mengekspresikan perasaan merupakan kegiatan spiritual. ( Anakciremai , 2008) Kerajinan kulit maupun kerajinan natural pun dapat berfungsi untuk menyalurkan emosi bagi pengrajin yang bersangkutan dengan membuat bentuk produk sesuai emosi yang terbangun dalam dirinya.
Sedangkan bagi individu - individu lain yang bukan seniman seni dapat berfungsi pula untuk memenuhi kebutuhan rohani yaitu dengan cara menikmati (mengekspresikan) hasil karya seni ( Anakciremai , 2008) , misalnya mengunjungi showroom hasil-hasil kerajinan kulit dan kerajinan alam den mengamati berbagai produk yang ditampilkan . Kegiatan - kegiatan seperti itu dapat menimbulkan rasa keindahan atau kesenangan batin secara individu.
b. Fungsi individual seni untuk memenuhi kebutuhan jasmani
Selain karya seni murni, juga banyak karya seni pakai yang diciptakan oleh para seniman atau pengrajin, seperti pakaian Tempat tissue , Megazine Holder , Tempat Korek , Frame / Figura , Tempat Pakaian Kotor , Sandal , Bunga , Bandul , Dompet , Tas , Sepatu , Lilin , Tempat pensil , Karpet , Bantal , Round Container , Tikar , Alas Makan , Box , dan lain-lain. Secara individual karya seni tersebut dapat berfungsi fisik, karena hasilnya dapat kita pergunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup sehari - hari
2. Fungsi Sosial Seni
Suatu karya seni memiliki nilai sosial apabila:
a. Dapat mempengaruhi perilaku atau tindakan masyarakat secara kolektif
b. Diciptakan untuk dilihatdan digunakan dalam suasana umum
c. Memicu atau melukiskan aspek - aspek eksistensi yang bersifat sosial atau kolektif sebagai kebalikan dari sesuatu pengalaman individual. (
Anakciremai , 2008)
Dalam kehidupan sehari - hari dapat kita jumpai karya seni diterapkan diberbagai bidang, yaitu bidang rekreasi, komunikasi, pendidikan dan bidang agama
a. Fungsi sosial seni dalam bidang pendidikan
Peran seni dalam bidang pendidikan yaitu sebagai alat peraga untuk memperlancar proses belajar supaya anak didik lebih mudah dan mengerti menerimanya. Misalnya kegiatan kuliah lapangan yang dilaksanakan oleh mahasiswa peserta matakuliah filsafat seni ini.

* Selain kerajinan kulit yang memiliki unsur estetika, ikebana yang merupakan seni merangkai bunga dari jepang, juga memiliki unsur unsur estetika yang menarik untuk disimak.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Salah satu pengusaha kerajinan kulit di Manding yang masih bertahan adalah Siti Galwati . Dia lahir di Bantul, 18 Agustus 1954 . Nama perusahaan yang ia kelola adalah SEAGA . Saat ini, seaga juga tidak hanya memproduksi Kerajinan kulit tetapi juga kerajinan alam . Omset yang diperoleh Rata-rata Rp. 1.200.000.000, - per tahun -nya. Produk yang dihasilkan oleh SEAGA adalah barang kerajianan antara lain: Tempat tissue , Megazine Holder , Tempat Korek , Frame / Figura , Tempat Pakaian Kotor , Sandal , Bunga , Bandul , Dompet , Tas , Sepatu , Lilin , Tempat pensil , Karpet , Bantal , Round Container , Tikar , Alas Makan , Box , dan lain-lain



GOOGLE search
Custom Search

Pengantar: Ekonom dari Shantiniketan, oleh M. Dawam Rahardjo

Amartya Sen adalah seorang ekonom tulen dan filosof sosial, filosof etika. Pada buku choice of tehniques ia membahas soal teknologi tepat guna.
Sen mengkaji berbagai pendekatan guna mengukur kepincangan dan merumuskan sebab dan akibat disparitas ekonomi. Perhatian Sen dalam ekonomi adalah kemanusiaan karena praktik-praktik pembangunan ternyata telah merampas hak-hak asasi manusia. Pembangunan dapat dilihat sebagai proses perluasan kebebasan yang nyata yang dinikmati oleh rakyat. Pusat perhatian pembangunan adalah perluasan kebebasan subtantif. Pembangunan juga menghendaki pemberantasan sumber-sumber utama ketidakbebasan.
Sen melihat ekonomi berasal dari dua sumber yaitu etika dan ekonomi yang berbasis pada logistik. Dalam karya Hurgen and public action, dia membedakan dua gejala, yaitu (1) kelaparan (famine) dan (2) perampokan hak terus menerus (endemic deprivation)
Negara mempunyai peranan yang besar dalam menciptakan kesejahteraan dan kebebasan. Oleh karena itu, peranan negara tidak bisa dihapus. Sen mengemukakan teori mengenai pilihan bersama (collective action) dan gagasannya mengenai public action dalam pemberantasan kemiskinan, penanggulangan kelaparan dan perluasan pendidikan.
Pendahuluan
Profesor Amartya Sen menunjukan kontribusi yang dapat diberikan ekonomi keseimbangan umun (general equilibrium economics) bagi filsafat moral; dan kontribusi yang dapat dilakukan filsafat moraldan ekonomi kesejahteraan (welfare economics) bagi ekonomi arus utama tersebut; serta akibat buruk penyalahgunaan asumsi perilaku mementingkan diri sendiri (self-interested) terhadap kualitas analisis ekonomi.
Sen menunjukan terjadinya penciptaan jarak yang serius antara ekonomi dan etika yang menjadi salah satu kelemahan utama teori ekonomi masa kini.
Perkembangan “teori keseimbangan umum” formal adalah bahasan utamanya, dan Sen menggambarkan penerapannya pada masalah-masalah kritis menyangkut kelaparan dan paceklik.
Namun, landasan argumen-argumen Sen terletak pada pendapat bahwa ekonomi dapat dibuat lebih produktif dengan memb erikan perhatian lebih besar dan eksplisit pada pertimbangan-pertimbangan etika yang membentuk perilaku dan penilaian manusia. Sen mengarahkan perhatian pada berbagai penyebab yang bisa timbul, penyebab-penyebab yang memberikan kepercayaan pada peranan instrumental dari perilaku sosial masa kini. Sen membahas cara-cara memperkaya ekonomi kesejahteraan dengan lebih banyak memperhatikan etika ; bagaimana ekonomi deskriptif , ramalan, dan kebijakan dapat ditingkatkan dengan memberikan ruang lebih luas bagi ekonomi kesejahteraan dalam penentuan perilaku individu dan kelompok; dan bagaimana telaah etika dapat , pada gilirannya, memperoleh manfaat dari kontak yang lebih dekat dengan ekonomi.
Dia menyarankan bahwa sebagian dari pertimbangan –pertimbangan etika dapat membantu analisa lebih jauh dengan menggunakan berbagai pendekatan dan prosedur yang kini digunakan dalam bidang ekonomi. Dia mengemukakan saran-saran sistematis tentang bagaimana suatu perumusan yang memadai tentang hak-hak dan kebebasan dapat memanfaatkan penalaran konsekuensial yang baku digunakan dalam ekonomi kesalingtergantungan umum.
Asumsi yang sangat sempit mengenai perilaku mementingkan dirisendiri dalam ekonomi telah menghalangi analisis hubungan ekonomi dan etika yang sangat penting. Suatu tafsir yang sangat tepat terhadap adam smith dikemukakannya. Secara teknis, ekonomi kesejahteraan menemukan satu situasi, di mana bertindak sepenuhnya menuruti kepentingan diri memang dapat dibenarkan secara etis. Akan tetapi, makna praktis dari perumusan teori ini sangat dipertanyakan.
Sen membedakan antara unsur-unsur keadilan distributif dan penilaian-penilain yang lebih ekstensif atas individu maupun kelompok. Dengan menekankan bahwa norma dan perilaku harus lebih erat menyatu dalam teori ekonomi, dan untuk memberikan sarana sistematis untuk tujuan itu, Sen mengemukakan cara untuk menganalisis lebih jauh kriteria alternatif kesejahteraan yang lebih spesifik.

BAB I: PERILAKU EKONOMI DAN SENTIMEN-SENTIMEN MORAL
Arah perkembangan ekonomi modern kini secara luas menggunakanpendapat tentang ilmu ekonomi yang mengedepankan model-model ekonomi dimana seseorang mempertahankan motivasi manusia agar tetap murni , sederhana dan teguh, dan tidak mengacaukannya dengan hal-hal lain seperti niat baik atau sentimen-sentimen moral. Hal tersebut mencirikan motivasi manusia ke dalam cakupan yang amat sangat sempit. Padahal semestinya ilmu ekonomi mengurusi masyarakat.
Ciri lain yang mengejutkan adalah kontrasnya karakter “non-etis” yang secara sadar dimiliki oleh ilmu ekonomi modern dengan evolusi historis ilmu ekonomi modern itu, terutama, sebagai suatu bagian dari etika.
Dua Asal Usul Ilmu Ekonomi
1. Asal-usul yang berkaitan dengan “etika “, dimulai setidak-tidaknya pada masa aristoteles yang mengaitkan subyek ilmu ekonomi dengan tujuan-tujuan manusia, merujuk pada perhatiaannya pada kekayaan dan berhubungan dengan telaah-telaah lain. Pada akhirnya, ilmu ekonomi berkaitan dengan telaah etika dan telaah ilmu politik. Dalam pendekatan ini ada dua isu pokok yang sangat mendasar bagi ilmu ekonomi:
a. Masalah motivasi manusia yang dikaitkan dengan pertanyaan etis secara luas “bagaimana seharusnya seseorang itu hidup?” yang menekankan bahwa pertimbangan etika tidak mungkin tidak bertautan sama sekali dengan perilaku aktual manusia.
b. Menyangkut penilaian tentang pencapaian sosial. Aristoteles menghubungkan ini dengan tujuan untuk mencapai “kebaikan manusia” (secara kolektif tentang pencapaian sosial). Penilaian harus sepenuhnya etis, dan mengambil pandangan yang lebih luas mengenai “kebaikan”.
2. Pendekatan “rekayasa”. Pendekatan ini ditandai dengan perhatiannya terutama pada isu-isu logistik dan bukan pada tujuan-tujuan akhir dan pertanyaan-pertanyaan seperti yang dapat membantu “orang yang baik” atau “bagaimana seharusnya seseorang hidup”. Tujuan- tujuan akhir dianggap sebagai sesuatu yang sudah seharusnya, dan titik perhatiannya adalah menemukan sarana-sarana yang tepat untuk mencapainya. Perilaku manusia dipandang semata-mata hanya didasarkan pada motif-motif sederhana dan yang dapat dengan mudah digolong-golongkan. Pendekatan ini juga berkaitan dengan telaah-telaah ilmu ekonomi yag dikembangkan dari analisis-analisis kenegaraan yang berorientasi-teknik.
Pentingnya pendekatan etika secara substansial telah melemah dengan berkembangnya ilmu ekonomi modern. Metodologi “ilmu ekonomi positif” bukan hanya menjauhkan analisa normatif dalam ilmu ekonomi, tapi juga mengabaikan berbagai pertimbangan etika yang kompleks yang mempengaruhi perilaku aktual manusia. Dengan demikian,Sifat ilmu ekonomi modern secara substansial telah dimiskinkan oleh jarak yang melebar antara ilmu ekonomi dan etika.
Kelebihan dan Kelemahan pendekatan “Etika” dan “Rekayasa”
Hasil dari pendekatan rekayasa adalah bahwa ada banyak isu yang dapat dipahami dengan lebih baik dan tercerahkan oleh ilmu ekonomi justru karena banyak digunakan pendekatan ini. Kontribusi-kontribusi itu terberikan meskipun pendekatan etika terabaikan, sebab ada isu-isu logistik ekonomi yang penting dan benar-benar menuntut perhatian, dan dapat ditangani dengan efisien, sampai pada suatu titik, bahkan dalam format terbatas pandangan sempit non-etika mengenai motivasi dan perilaku manusia.
Penggolong motivasi manusia yang terlalu sempit, dengan pengabaian pertimbangan-pertimbangan etika, tetap dapat memenuhi tujuan yang bermanfaat untuk memahami hakikat dari banyak hubungan sosial yang penting dalam ilmu ekonomi. Akan tetapi, ilmu ekonomi dapat dibuat lebih produktif dengan memberikan perhatian yang lebih besar dan jelas pada pertimbangan-pertimbangan etika yang membentuk perilaku dan penilaian manusia.
Kerugian ganda akibat jarak yang terbentang antara ilmu ekonomi dan etika:
1. Ada sesuatu yang semestinya juga dapat bermanfaat bagi etika modern dalam metode-metode yang secara baku digunakan dalam ilmu ekonomi, yang antara lain berkaitan dengan aspek-aspek rekayasanya. “isu-isu ekonomi dapat menjadi sangat penting untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan etika”
2. Peran ilmu ekonomi dalam Kegunaan metodologis bagi etika. Wawasan yang digunakan dalam ilmu ekonomi untuk mengatasi masalah-masalah saling ketergantungan dapat sangat berarti bagi penanganan masalah-masalah etika yang kompleks bahkan ketika variable-variabel ekonomi tidak disertakan. Ada sesuatu yang bisa diperoleh etika dari penalaran-penalaran yang banyak digunakan dalam ilmu ekonomi.

Perilaku ekonomi dan sikap rasional
Asumsi dari “perilaku rasional” memainkan peran utama dalam ilmu ekonomi modern. Manusia dianggap dapat berperilaku secara rasional, dan dengan asumsi istimewa ini, penggolongan perilaku rasional, dalam pendekatan ini, pada akhirnya tidak berbeda dari penggambaran tentang perilaku aktual.
Ada dua hal pokok yang harus dikemukaan
1. Adalah mungkin suatu pandangan menyangkut rasionalitas mengakui pola-pola perilaku alternatif, dan jika demikian, asumsi mengenai perilaku rasional saja tidak akan memadai untuk menuntut beberapa perilaku aktual yang dibutuhkan, bahkan dengan tujuan-tujuan akhir dan kendala-kendala yang dikemukakan secara khusus
2. Isu mengidentifikasi perilaku aktual dengan perilaku rasional harus dibedakan dari isu mengenai perilaku rasional sebagaimana adanya.
Keduanya secara bersama-sama digunakan untuk menggolongkan sifat dari perilaku aktual melalui proses kembar: mengidentifikasikan perilaku aktualdengan perilaku rasional, dan menetapkan sifat dari perilaku rasional dalam pengertian yang agak sempit.
Rasionalitas sebagai Konsistensi
Ada dua metode yang menonjol untuk mendefinisikan rasionalitas perilaku dalam teori ekonomi utama
1. Memandang rasionalitas sebagai konsistensi internal terhadap pilihan
Konsistensi internal pilihan dapat dengan sendirinya menjadi suatu persyaratan rasionalitas yang memadai.
Sen mengajukan argumen disisi lain bahwa bahkan gagasan mengenai konsistensi internal murni itu sendiri tidak meyakinkan, sebab apa yang kita anggap konsistensi dalam serangkaian pilihan yang diamati pasti tergantung pada penafsiran dari pilihan-pilihan tersebut dan pada beberapa segi di luar pilihan sebagaimana adanya.
2. Mengidentifikasikan rasionalitas dengan maksimalisasi kepentingan diri
Hal ini didasarkan pada tuntutan akan hubungan eksternal antara pilihan-pilihan yang diambil seseorang dan kepentingan pribadi dari orang tersebut.
Pandangan mengenai rasionalitas kepentingan pribadi melibatkan, antara lain, suatu penolakan keras dari pandangan mengenai motivasi yang “berkaitan dengan etika”. Berusaha sebaik-baiknya untuk mencapai apa yang ingin dicapai seseorag bisa menjadi bagian dari rasionalitas, dan ini dapat mencakup kemajuan dari tujuan-tujuan non kepentingan diri yang mungkin kita hargai dan ingin kita capai. Menganggap setiap pelepasan dari maksimalisasi kepentingan pribadi sebagai bukti irasionalitas pasti menyiratkan penolakan terhadap peranan etika dalam praktik pengambilan keputusan (di luar dari beberapa variasi atau pandangan moral eksotik yang dikenal sebagai “egoisme etis”)
Menyangkal bahwa masyarakat selalu bertindak dengan cara yang benar-benar mendahulukan kepentingan diri sendiri tidak sama dengan menyatakan bahwa mereka selalu berbuat egois. Akan merupakan hal yang luar biasa jika kepentingan diri tidak memainkan peranan yang cukup besar dalam banyak keputusan, dan bahkan transaksi-transaksi ekonomi normal akan hancur jika kepentingan diri tidak memainkan peranan sama sekali dalam pilihan kita. Masalah yang sesungguhnya adalah apakah ada banyak motivasi, atau apakah kepentingan diri saja yang mendorong manusia berbuat sesuatu.

Google search

Custom Search