Kamis, 21 Mei 2009

KROMOSOM V

STRUKTUR KROMOSOM
1. bagian-bagian dari kromosom
Secara umum bagian-bagian dari kromosom ialah sbb.: (Gambar 1 -7).
a Kromonema. Di dalam kromosom terdapat pita bentuk spiral yang oleh Vejdovsky (1912) diberi nama kromonema (jamak: Kromonemata).
b. Sentromer. Bentuk dari kromosom ditentukan oleh letak sen¬tromer. Di dalam sentromer terdapat granula kecil yang dinamakan sferul. Ada sentromer yang mempunyai diameter 3N' clan sferulnya 0,2 ยต. Kromonema berhubungan dengan sferul dari sentromer.

Kromosom dari kebanyakan organisme hanya mem¬punyai sebuah sentromer saja, maka disebut kromosorn mdnosentris. Kromosom dengan dua sentromer disebut, kromosom disentris, sedang yang mempunyai banyak sentromer disebut kromosom polisentris.
c. Lekukan ke dua. Lekukan ke dua dapat mempunyai peranan' penting, yaitu menjadi tempat terbentuknya nukleolus (intinya inti sel) clan karena itu disebut juga pengatur nukleolus ("nucleolar organizer").
d. Telomer, ialah bagian dari ujung-ujung kromosom yang menghalang-halangi bersambungnya kromosom satu dengan kromosom lainnya.
e. Satelit, ialah bagian yang merupakan tambahan pada ujung
kromosom. Tidak setiap kromosom memiliki satelit. Kromosom yang memiliki satelit dinamakan satelit kromosom.

Bahan yang menyusun kromosom ialah kromatin. Bagian; dari kromosom yang tidak padat dan membawa gen-gen disebut eukromatin, sedang bagian lainnya yang tetap padat disebut heterokromatin.

2. Teknik "Banding" (teknik pembentukan jalur)
Dalam tahun 1970 Casperon dkk. di Stockholm berhasil menciptakan teknik baru yang amat berguna dalam pemeriksaan kromosom. Dikenal 3 macam teknik pemberian warna yang berbeda-beda, ialah:
a. Metode Q. Digunakan zat warna tertentu, yaitu quinacrine mustard, kemudian kromosom diperiksa dengan mikroskop ultraviolet. Beberapa daerah dari kromosom akan tampak i terang, sedang daerah lainnya tampak gelap. Jadi kromosom kelihatan seperti tersusun dari jalur-jalur ("bands") melintang; jalur terang berseling dengan jalur gelap (Gambar 1-8). Jalur¬jalur tersebut dinamakan jalur Q. Jalur terang merupakan daerah heterokromatis, sedang jalur gelap adalah daerah eukromatis.

Oleh karena tiap kromosom memiliki distribusi jalur yang berbeda-beda, maka klasifikasi kromosom menjadi lebih mudah dilakukan. Selain itu maka kromosom abnormal akan lebih mudah dikenal.
b Metode G. Digunakan zat warna Giemsa pada pH 9 dan tidak
menggunakan sinar ultraviolet. Jalur-jalur yang tampak melin¬tang pada kromosom dinamakan jalur G.
b. Metode R (asal dari kata "reverse"). Dilakukan denaturasi sel-sel sebelum pemberian warna. Hasil yang didapatkan merupakan kebalikan daripada kedua metode tersebut di muka. Daerah yang tersusun atas eukromatin tampak terang. sedangkan daerah heterokromatin tampak gelap. Jalur-jalur yang diperoleh pada metode ini disebut Jalur R.

Dari metode-metode tersebut di atas yang paling banyak digunakan ialah metode Q dan G.

Dengan ditemukannya teknik "Banding" ini maka Konperen¬si Genetika Internasional di Paris dalam tahun 1971 telah diperkenalkan karyotipe manusia dalam bentuk baru (Gambar 1-9)












Google search

Custom Search